Aku dan Dia (episode 1)







“…Bahwa jauh disini aku berfilsafat tentangmu,
Dalam dialektika yang mencerahkan…”
(Petikan Esasay On Gandhi, hal 1)


Setiap hari senin pukul 09.00-10.45 WIB diruang 4.3.9 terselenggara kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) yang kebetulan mata kuliah ini diampu oleh  seorang dosen favoritku, yakni Pak Syarif Hidayatullah. Aku adalah satu dari sekian banyak peserta mata kuliah ini. Tanggal berapa aku lupa adalah hari perdana dimulainya mata kuliah ini, dan memang pada hari itu juga kebetulan adalah hari pertamaku masuk kuliah sebagai mahasiswa baru. Ada perasaan malas untuk masuk kuliah, tapi lekas-lekas  segera kubuang perasaan itu. Aku segera bergegas mandi dan kemudian bersiap-siap untuk berangkat kuliah. Dengan motor hijau setiaku aku menuju kampus biru.
Pada kuliah perdana PAI sebagaimana tradisi yang dulu-dulu, bahwa diawal kuliah kontrak belajar menjadi menu utama yang harus disantap. Aku duduk manis menyaksikan riuh rendah usulan dari teman-teman yang lain. Banyak usulan bertaburan yang terkadang juga tidak jelas jundrungnya. Dalam hal ini posisiku jelas memilih diam. Dalam bahasa agamanya aku “Samikna Wa atokna”,  alias “Nderek Mawon” apa yang menjadi kesepatan bersama, tapi itu bukan berarti aku tidak punya prinsip. Kalau berbicara prinsip aku yakin akulah orang yang selalu memegang prinsip, bahkan Karl Marx, Max Weber, dan Emile Durkhem pun kalau dia hidup pasti mengangkat topi kepadaku dalam hal kuatnya aku memegang prinsip.
Tanggal sekian september merupakan hari kedua aku mengikuti mata kuliah PAI, tapi tak seperti hari pertama yang semua serba datar dan terkesan tak bermakna. Pada hari kedua ini entah mengapa ada sesuatu hal yang berbeda. Sesuatu yang dulu tidak pernah ada dalam hidupku. sesuatu yang dulu tak pernah terlintas dalam benakku, sesuatu itu yah…, sesuatu itu datang tiba-tiba. Kau tau seorang gadis berkerudung dengan paras ayu dan senyum manis alami diam-diam telah mencuri perhatianku…?!”


“Dalam cinta seringkali kebungkaman lebih
berlaku daripada percakapan…”
(Pascal)

Posting Komentar