Tuhanku




Bagiku Islam ialah agama ritual sekaligus sosial, tetapi meskipun demikian Islam bukanlah seperangkat alat yang sudah jadi yang tidak bisa diperdebatkan lagi keotentikannya. Disinilah uniknya, bahwa menurutku Tuhan sama sekali tidak menginginkan manusia menjadi robot yang hanya bisa patuh saja menerima perintah. Tuhan tidak menginginkan kita menjadi bebek yang bisa digiring kesana-kemari, tetapi lebih dari itu, pada dasarnya Tuhan ingin berdialog mencari titik temu yang ideal antara Dia yang maha pencipta dengan manusia sebagai yang dicipta. Tuhan bukanlah sosok yang diktator yang berbuat semaunya sendiri. Tuhan lebih demokratis dibanding sosok yang paling demokratis dimuka bumi ini, oleh karena itu aku sama sekali tidak heran kalau dalam Islam baik pada aspek ritual maupun aspek sosialnya yang saya sebutkan tadi  masih sangat terbuka untuk didiskusikan kembali kebenarannya.
18 September 2009

Posting Komentar